Tukang Foto
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DI BLOG SAYA JANGAN LUPA BERI KOMENTAR DI BAWAH

Sunset jogja, Jurus Memotret sunset

 Sunset jogja, Jurus Memotret sunset

Teknik Fotografi - Foto atau potret sunset seharusnya terlihat sedikit gelap bukan? tetapi jika Sobat memotret sunset atau matahari tenggelam menggunakan mode Aperture Priority, atau bahkan Mode Program, maka kamera akan sebisa mungkin mencoba memberikan hasil foto dengan exposure yang "benar", dengan kata lain Sobat akan mendapati foto sunset yang lebih terang layaknya Satu - Dua jam sebelum matahari tenggelam. Salah satu kekurangan kamera kita adalah: mereka tidak tahu subyek/obyek yang dipotret.











Jika Sobat mengalami kejadian diatas, jangan takut ada satu trik fotografi yang bisa Sobat gunakan yaitu: Exposure Compensation. Trik ini bisa memaksa kamera untuk mengambil foto yang lebih gelap. Memotretlah dengan menggunakan Mode Program (P - Nikon, Canon), fokuskan pada bagian sunset (awan di sebelah kiri atau kanan matahari yang sedang tenggelam), tekan tombol shutter setengah! Lihat pada viewfinder kalian! dan lihatlah f-stop dan shutter speed yang dipilih oleh kamera kalian (contoh: f/8 dengan 1/200 detik). Ingat kombinasi aperture dan shutter tesebut!

Langkah berikutnya adalah pindah pengaturan ke mode Manual (jangan panik.. mudah kok pengaturannya :D) . Set Aperture dan shutter speed yang sama saat menggunakan Mode Program: Aperuter f/8 dan shutter speed 1/200, untuk shutter speed biasanya hanya dituliskan dengan angka 200 dan bukan 1/200. nah tugas Sobat adalah membuat langit tampak lebih gelap, untuk itu sobat cukup merubah f-stop atau aperture dari f/8 ke f/11 dan potretlah!

Hasil foto akan lebih gelap dibandingkan saat kalian memotret dengan Mode Program atau Mode aperture Priority :) dan tentu foto sunset kalian akan tampak jauh lebih baik. masih kurang gelap? cobalah f/14 or f/16! Selamat bereksperimen Sobat!! :) 
READMORE
 

CANDI IJO Candi Tertinggi di Yogyakarta



  1. CANDI IJO 
    Candi yang Letaknya Tertinggi di Yogyakarta

    Bukit Ijo, Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
    Candi Ijo adalah candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta yang menyuguhkan pesona alam dan budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.





    Menyusuri jalan menuju bagian selatan kompleks Istana Ratu Boko adalah sebuah perjalanan yang mengasyikkan, terutama bagi penikmat wisata budaya. Bagaimana tidak, bangunan candi di sana bertebaran bak cendawan di musim hujan. Satu diantaranya yang belum banyak menjadi perbincangan adalah Candi Ijo, sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.
    Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Bangunan pada teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga candi perwara. Peletakan bangunan pada tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral.
    Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.
    Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan mengarah pada sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama, sebagai suwuk untuk mngusir roh jahat dan kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma. Persatuan tersebut dimaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme.
    Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Tepat di bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Adanya tempat api pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu yang memuja Brahma. Tiga candi perwara menunjukkan penghormatan masyarakat pada Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan Whisnu.
    Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di bangunan candi pada teras ke-9. Salah satu prasasti yang diberi kode F bertuliskan Guywan atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain yang terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm dan tebal 9 cm memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut ditulis sebanyak 16 kali dan diantaranya yang terbaca adalah "Om Sarwwawinasa, Sarwwawinasa." Bisa jadi, kedua prasasti tersebut erat dengan terjadinya peristiwa tertentu di Jawa saat itu. Apakah peristiwanya? Hingga kini belum terkuak.
    Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, anda bisa melihat pesawat take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
    Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.

  1. Candi Ijo adalah sebuah kompleks percandian bercorak Hindu, berada 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko atau kita-kira 18 kilometer di sebelah timur kota Yogyakarta.
  2. AlamatSambi Rejo , Prambanan , Sleman , Daerah Istimewa Yogyakart, Indonesia
  3. ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
READMORE
 

Pengertian Levitasi dan Beberapa Contoh Fotonya

Levitation (dari bahasa Latin “ringan” levitas) adalah proses dimana objek dihentikan oleh kekuatan fisik melawan gravitasi, dalam posisi stabil tanpa kontak fisik yang solid. Sejumlah teknik yang berbeda telah dikembangkan untuk melayang materi, termasuk metode levitasi aerodinamis, magnet, akustik, elektromagnetik, elektrostatik, film gas, dan optik. (wikipedia)
Levitasi photography adalah sebuah trik dalam dunia fotografi dimana fotografer dapat mendapatkan gambar dari seseorang dengan efek melayang. Di Indonesia mungkin belum banyak yang mengenal trik ini karena sosialisasi mungkin yang kurang. Tetapi bagi seorang Natsumi Hayashi dalam sebuah Facebook-nya mungkin akan sedikit memberi inspirasi untuk fotografi jenis levitasi . Teknik dasarnya adalah dengan menyetel kamera DSLR dengan mode burst (continues shooting) dimana dalam mode ini sekali jepretan bisa menghasilkan beberapa gambar. Model dalam fotografi jenis ini harus melompat-lompat kemudian saat diambil dengan kamera kemudian gambar dari hasil jepretan dipilih yang paling baik. Model dalam sebuah teknik levitasi harus kelihatan rileks.
Ini salah satu contoh Levitasi, ini aku ambil dari web yowayowacamera.com

Berikut tips atau teknik untuk membuat foto levitasi:
1. Levitasi tanpa editing bisa dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR, kamera pocket, bahkan kamera handphone (menurut pengalaman saya, kamera handphone kurang mantap, karena hasil foto sering blur dan minim cahaya)
2.Bila menggunakan kamera poket biasa, bisa memilih mode sport, atau mode yang mekhususkan kecepatan tinggi dalam memotret, agar objek /model tidak terlihat blur(kabur) bila melompat dengan cepat.
3.Pastikan objek/model tidak banyak menampakkan ekspresi muka dan usahakan seolah-olah melayang, agar terlihat elegan.
4.Gunakan tempat-tempat yang istimewa atau yang unik agar menambah keindahan hasil foto levitasi.
5.Berbagai macam aksesoris bisa digunakan dalam levitasi, misalnya balon (model seakan-akan tertarik oleh balon), sapu ( model menunggangi sapu dan melayang seperti dalam cerita Harry
Potter), payung, buku, dan banyak lagi.
6. Levitasi sering membuat model/objek lelah, karena harus melompat dan melayang  berulang-ulang bila gagal, blur, dll. Jangan terlalu memaksakan, istirahat dulu dan cari insiprasi untuk membuat foto levitasi yang unik di internet.
7.Pastikan cahaya yang memadai, jangan sampai berlevitasi di ruang gelap, karena objek tidak
akan terlihat (hehe..)
Foto levitasi ini, bisa dilakukan bersama-sama teman-teman disekolah, rekan kerja, maupun teman bermain untuk melepas penat. Tertarik mencobanya?
Untuk bahan inspirasi levitasi ,bisa dilihat di:












Contoh Levitasi hasil karya saya sendiri :









READMORE
 

Cara Mudah Membersihkan Sendiri Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

 Cara Mudah Membersihkan Sendiri Jamur Pada Lensa Kamera DSLR



Peralatan yang diperlukan: 

1. Obeng minus.
2. Kain lap bersih.
3. Cairan pembersih lensa.
4. Hair dryer.

Perhatikan: pada bagian depan lensa biasanya terdapat ring yang memiliki ceruk. Ceruk ini agaknya dibuat oleh pabrik lensa untuk membantu membongkar-pasang lensa. Dalam kasus ini, lensa yang diservis adalah Nikkor 18-200 VR.

Cara Mudah Membersihkan Sendiri Jamur Pada Lensa Kamera DSLR
Pertama-tama, ujung obeng dimasukkan ke dalam ceruk ring lensa.

Untuk menghindari terjadinya goresan, balutlah ujung obeng dengan kain lap (chamois) yang bersih.
Selanjutnya, putarlah ring lensa ke arah berlawanan jarum jam.


Cara Mudah Membersihkan Sendiri Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Lensa pun terbongkar

Cara Mudah membongkar Sendiri  Lensa Kamera DSLR
Semprot permukaan lensa yang berjamur dengan cairan pembersih lensa (bisa didapatkan gratis di toko-toko kacamata, tentunya jika Anda juga berbelanja kacamatanya)


Keringkan lensa dengan lap (chamois) yang bersih dan kering

cara membersihkan lensa
Sembur lensa dengan angin panas dari hair dryer


Sembur pula kerongkongan bodi lensa dengan hair dryer



Pasang kembali lensa ke bodinya

Cara Mudah Membersihkan Sendiri Jamur Pada Lensa Kamera DSLR
Kencangkan ring kembali. Dengan obeng yang dibalut lap
Niscaya, kini lensa Anda terbebas dari jamur dan segera dapat dipakai kembali.
Semuanya ini dapat Anda kerjakan sendiri dengan biaya 0 rupiah. Biaya servis seperti ini bisa mencapai 300-an ribu rupiah di tempat servis biasa, dan bisa mencapai 700-an ribu rupiah di tempat servis yang membawa sertifikat merek lensa (terutama bila garansi lensa sudah habis atau lensanya memang tidak pernah bergaransi resmi).
READMORE
 

Tambir ramai peminat

     TAMBIR DIMINATI BANYAK ORANG




      Sentra kerajinan anyaman bambu yang memproduksi tambir di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, tidak pernah sepi permintaan. Permintaan sudah berdatangan bahkan sebelum perajin menyelesaikan pengerjaan pembuatan tambir. Dari tahun ke tahun permintaan tambir terus meningkat dengan pangsa pasar ke Surabaya dan Jakarta.
Lebih dari 150 kepala keluarga di Dusun Seropan II, Desa Muntuk, Dlingo, misalnya, bisa memproduksi hingga lebih dari 20.000 buah tambir setiap bulannya. Di Kecamatan Dlingo ada tiga dusun yang menjadi sentra produksi tambir yaitu Dusun Seropan I, Seropan II, dan Seropan III.
Semua produk tambir pasti laku terjual. Belum ada barang saja, pedagang dari luar daerah sudah memberi uang dulu, kata pengepul dari Dusun Seropan II, Sri Sumarsih, Selasa (23/6).
Perajin tambir di Dusun Seropan II , Winar, Suwardi, dan Sainem mengaku sudah menekuni pembuatan kerajinan dari anyaman bambu tersebut secara turun temurun. Tambir yang bentuknya hampir mirip dengan tampah ini biasa digunakan sebagai wadah penyimpanan bahan makanan maupun wadah penjemuran.
Tingginya jumlah permintaan tambir menyebabkan seluruh warga di Dusun Seropan I, Seropan II, dan Seropan III menjadikan pembuatan tambir sebagai mata pencaharian sampingan setelah bertani. Pembuatan kerajinan tambir semakin marak seusai musim panen padi tadah hujan.
Tiap hari, Winar dan keluarganya bisa menghasilkan hingga 10 tambir yang dijual Rp 2.500-Rp 2.900 per buah. Harga tersebut akan naik menjadi Rp 3.200 di tingkat pengepul.
Sri menambahkan bahwa permintaan kerajinan tambir pada tahun ini meningkat hingga 25 persen dibanding tahun lalu. Dia terbiasa menyuplai hingga 2.500 buah tambir ke Surabaya. Di Dusun Seropan II, terdapat delapan pengepul dengan volume pengiriman yang hampir sama.
Semua perajin bambu lebih memilih membuat tambir karena mudah dijual dan pembuatannya relatif gampang. Akibatnya, di tiga sentra kerajinan tambir tersebut tidak ada keragaman produk kerajinan bambu jenis lain selain tambir.
Bahan baku berupa bambu apus atau bambu wulung didatangkan dari Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo. Tiap batang bambu yang dibeli dengan harga Rp 8.000 bisa menghasilkan hingga delapan buah tambir. Bambu lokal dari Dlingo sudah habis dan tak lagi mencukupi untuk pembuatan kerajinan tambir.
READMORE
 

SEJARAH BERDIRINYA KOTA YOGYAKARTA

SEJARAH BERDIRINYA KOTA YOGYAKARTA
(YOGYAKARTA CITY HISTORY OF INCORPORATION)

Hit: 30756




SEJARAH BERDIRINYA KOTA YOGYAKARTA


Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir 1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui pembangunan fisik kraton.
Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati.
Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004.

 
Sumber :
Risalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Tahun 2004.
READMORE
 

Embung Nglanggeran Wisata Gunung Kidul


 Embung Nglanggeran Wisata Gunung Kidul


Apa itu Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran sebenarnya merupakan kolam atau tampungan air raksasa yang dibangun diatas bukit dengan ketinggian sekitar 500 meter diatas permukaan laut. Berlokasi di kawasan Gunung Pendem, Padukuhan Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, kolam penampungan berkedalaman sekitar 3 meter ini dibangun untuk mengairi Kebun Buah Nglanggeran yang baru saja dibangun dan diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, tepatnya pada tanggal 19 Februari 2013.



Embung Nglanggeran berada di Sultan Ground (SG) dan merupakan fasilitas pendukung Kebun Buah Nglanggeran yang dibangun di Desa Nglanggeran menggunakan dana Hibah APBD DIY senilai 1,4 Milyar. Terletak sekitar 1,5 KM arah tenggara pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, embung ini memanfaatkan sumber air hujan sekaligus supplai dari sumber mata air yang ada di kawasan Nglanggeran, yakni dari Sumber Air Tujuh. 

Pesona Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran sebagai obyek wisata baru di Gunungkidul menawarkan beragam pesona yang mungkin belum pernah sobat nikmati sebelumnya. Dari beberapa sumber serta pengalaman Blogger Gundul setelah menikmati keindahan obyek wisata ini, berikut aneka pesona Embung Nglanggeran:









Embung di Puncak Bukit
Embung ini sangat unik karena tidak berada pada daerah lembah seperti umumnya telaga atau kolam penampungan air lainnya. Embung Nglanggeran dibangun diatas bukit berketinggian sekitar 500 mdpl.

Kebun Buah Nglanggeran
Kebun Buah ini menawarkan komoditi utama tanaman buah durian montong dan kelengkeng, meski masih kecil-kecil dan belum berbuah, diantara tanaman-tanaman lain yang tak kalah menarik, seperti rambutan, kakao, dan alpukat. Diperkirakan 5 tahun lagi durian dan kelengkeng tersebut mulai dapat dipanen. 

Gunung Api Purba Nglanggeran
Keunikan serta keindahan bebatuan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu merupakan daya tarik utama Gunung Api Purba Nglanggeran. Kita dapat menikmati pemandangan tersebut tepat dari lokasi Embung Nglanggeran.


Kawasan Kota Menara
Sebuah fenomena unik dimana belasan antenna pemancar dan BTS seluler didirikan dalam satu kawasan. Pemandangan unik ini terlihat jelas dari puncak Embung Nglanggeran, dan menawarkan nuansa unik dimalam hari dengan lampu-lampunya.


Awan Putih diatas Kota Wonosari
Dari Embung Nglanggeran, kita dapat menikmati suasana seolah diatas awan, dan memang demikian adanya. Dengan ketinggian mencapai 500an mdpl, awan di atas Kota Wonosari akan terlihat jelas dibawah kita.

Pemandangan Asri Desa Nglanggeran
Pemandangan asri kawasan perdesaan Nglanggeran terlihat jelas dari embung ini. Tumbuhan hijau, aktivitas penduduk desa, hingga suara-suara alam seolah menjadi keindahan tak terkatakan bagi mereka yang menyukai alam.

Sunset dan Sunrise
Pada cuaca yang cerah, sunrise maupun sunset dari embung Nglanggeran nampak sangat indah. Kita tidak harus naik gunung yang tinggi hanya untuk menikmati keindahan awan yang tersorot cahaya pagi dan sore. 



Fasilitas-Fasilitas di Embung Nglanggeran
Lengkap tidaknya fasilitas di sebuah obyek wisata sering menjadi pertimbangan kita bukan? Nah, jangan khawatir soal itu karena di Embung Nglanggeran, sobat akan disuguhi fasilitas yang cukup lengkap, berikut diantaranya:


  • Tempat parkir yang luas
  • Toilet yang cukup nyaman
  • Tangga menuju puncak embung yang bagus
  • Gazebo serta tempat duduk yang variatif
  • Jalan mengitari embung yang telah dicor
  • Warung-warung makan
  • Pagar Pengaman embung

Transport dan Tiket Masuk Embung Nglanggeran
Untuk menuju embung Nglanggeran, saat ini belum ada angkutan regular. Sobat dapat memanfaatkan kendaraan pribadi maupun sewa, baik sepeda motor maupun mobil. Dengan kondisi jalan yang belum begitu lebar, bis ukuran terkecil pun masih cukup sulit untuk masuk ke kawasan embung, kecuali hanay diparkir di tempat Parkir Kawasan Gunung Api Nglanggeran dan sobat jalan kaki ke embung.

Tiket masuk ke Embung Nglanggeran pada Bulan Mei 2013 sangat terjangkau, yakni 3.000 Rupiah, yang dapat sobat peroleh di Sekretariat Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran, Pendopo Kalisong, Desa Nglanggeran, atau juga di portal masuk kawasan Embung Nglanggeran, sekitar 500 meter sebelum sampai di lokasi. 

Sementara itu, tarif parkir di Obyek Wisata Embung Nglanggeran hanya 2.000 Rupiah untuk motor dan 5.000 Rupiah untuk mobil. Dengan tarif tersebut, sobat dapat menikmati fasilitas tempat parkir luas diatas bukit kecil dengan kondisi jalan masuk yang sudah cukup baik.

Jalur Menuju Embung Nglanggeran
Untuk menuju Embung Nglanggeran, sobat dapat mengambil 2 alternatif. Untuk lebih jelasnya, berikut Blogger Gundul sajikan acuan lengkap dari 2 alternatif jalur tersebut.

Pesona Embung Nglanggeran
Peta Lokasi Embung Nglanggeran Gunungkidul
Dari Wonosari
Dari Wonosari, sobat arahkan kendaraan menuju ke Sambi Pitu. Di pertigaan menuju Yogya dan Nglipar, sobat dapat mengambil arah kanan. Sekitar 10 meter arah kanan, sobat akan mendapati jalan menurun keutara menuju arah Desa Wisata Bobung. Ikuti jalan tersebut.

Ketika sobat sampai di perempatan menuju Bobung, sobat ambil jalur lurus yang kondisinya menanjak dan perlu kehalian menyetir ekstra. Ikuti jalan menanjak tersebut hingga sobat mendapati lapangan di kiri jalan, pada posisi setelah turunan. Jalan lurus, dan sekitar 500 meter kedepan, sobat akan menemukan pertigaan yang telah dipasangi plakat menuju obyek wisata. Jika lurus, sobat akan sampai di Gunung Api Nglanggeran, dan jika arah kanan, sobat akan sampai ke Embung Nglanggeran tersebut. 

Dari Yogyakarta
Sobat dapat berangkat dari perempatan Ring Road Ketandan, menyusuri jalan Yogya-Wonosari sejauh kira-kira 15 km. Dari traffic light Piyungan, sobat ambil jalan lurus untuk menanjak menuju Bukit Bintang atau Hargo Dumilah. Sekitar 500 meter dari Bukit Bintang tersebut, sobat akan mendapati bukit Patuk, yang berupa perempatan diatas bukit. 

Pada perempatan ini, sobat ambil arah kiri menuju Desa Ngoro-Oro. Sekitar 5 km dari perempatan itu, sobat akan tiba di kawasan menara TV dan seluler yang juga disebut Kota Menara.  Jalan pelan, karena sekitar 300 meter, sobat akan menemukan Kantor Puskesmas Patuk II di kanan jalan. Tepat didepannya, sebuah pertigaan di jalan menanjak akan sobat temui. Ambil arah kanan, dan jalan terus skitar 1 km maka sobat akan menemukan Kawasan Parkir Gunung Api Nglanggeran.

Dari area parkir ini, sobat jalan terus sekitar 500 meter dan sobat akan menemukan pertigaan pada sebuah tikungan. Di lokasi ini, sobat akan mendapati plakat informasi menuju Embung Nglanggeran. Ambil arah kiri dan ikuti jalan cor blok sejauh kira-kira 1 km untuk menuju Embung Nglanggeran.

Aneka Larangan di Embung Nglanggeran
Sebagai obyek wisata yang unik, ada beberapa larangan yang haus sobat taat agar dalam menikmati keindahan Embung Nglanggeran, sobat dapat merasa aman, nyaman, dan kondusif. Larangan-larangan itu meliputi:

  1. Dilarang berenang di embung
  2. Dilarang melempar atau membuang apapun ke embung
  3. Dilarang duduk di pagar embung
  4. Dilarang membuang sampah sembarangan
  5. Dilarang merusak atau mengambil fasilitas embung

Itulah Info Lengkap Pesona Embung Nglanggeran. Sobat masih penasaran? Ingin informasi yang lebih lengkap? Silahkan menonton videonya di Youtube. Jika masih kurang, sisihkan waktu liburan sobat untuk mengunjungi obyek wisata yang super unik ini. Semoga bermanfaat. Salam.
READMORE
 
diooda